“Hello Wei pa kabarmu hari ini? aku lagi memandangi bulan nih, aku liat bulan purnama hari ini indah banget, andai kata sekarang disisiku ada seorang kekasih yang menemaniku aku sangat senang banget”, itulah pesan singkat yang aku terima dari Redo, “Ka…. Ya udah ntar aku yang temenin, ga usah sedih, ga usah ngelamun tapi sayangnya aku ga bisa liat sinar bulan, karena disini mendung, baru aja hujan” jawabku dalam pesan singkatku. Ya memang itulah jalan satu-satunya aku menjalin komunikasi dengan Redo meskipun kami tidak dapat bertemu aku sudah cukup senang dapat menghiburnya begitu sebaliknya. Sementara aku sedang mengetik pesan singkat diponselku yang jelek ini aku mendapat pesan singkat dari Rudi “Hello sahabatku pa kabar? Sahabatku yang baik tolong doain aku ya, aku lagi berselisih paham nih dengan pacarku, tolong doain ya agar permasalahan kami cepat selesai, nanti aku doain juga tentang pasangan hidup kamu. Ya….. sobat mau kan kita saling mendoakan” itulah isi pesannya. Ya begitulah sahabatku Rudi kalau ada maunya, ini terjadi pasti karena masalahnya dengan pacarnya, kisah asmaranya seperti kisah cinta anak ABG, namun aku tetap menghargainya, bagaimanapun ia cinta mati dengan pacarnya dan aku hanya meng-iakannya ketika dia memintaku untuk mendoakannya. Memang dia selalu susah untuk dimengerti, apa yang disampaikannya tidak selalu diungkapakan dengan kata-kata, ya itulah yang membuat aku sering kali salah menduga maksud isyaratnya, aku selalu menganggapnya salah. Ia selalu mengatakan jika ia adalah pria yang romantis tapi pada kenyataannya hal ini sama sekali tidak benar. Jika ada maunya ia baru menghubungiku, tapi jika tidak sampai berapakali ku sms pun dia tidak mungkin menghubungiku, ya alasannya tidak mempunyai pulsa, padahal alasan itu sudah terlalu sering. Sebetulnya bukan karena tidak mempunyai pulsa tapi rasa gengsinya menghubungiku yang teramat besar, entah karena apa?. Ya semoga kedua sahabatku mendapatkan kehidupan yang bahagia dikemudian hari.
Waktu tak terasa, seakan waktu berjalan berjalan begitu cepat. Cepat atau lambat aku akan berpisah atau bertemu dengan salah satu sahabatku. Ya sebentar lagi Rudi akan mengerjakan tugas kuliahnya untuk PKL sementara Redo berjanji akan datang menemuiku. Seharusnya mereka berdua tidak perlu bergantian seperti ini, seakan yang satu hilang yang satunya lagi menjadi pengganti. Mengapa aku harus mengalami nasip seperti ini ya?. Kedua sahabatku seharusnya selalu ada didekatku karena keduanya dapat saling melengkapi kekurangan mereka. Jika salah satunya tidak ada maka tentu saja akan sulit bagiku untuk mencari penggantinya.
“ ee kak … ngapain aja tadi masa kuliah kok sambil tidur, malu-maluin, pasti telponan mulu ya?, inget jam dong kalo pacaran, ga kaya gininih akibatnya.” Kataku menegur Rudi karena ketiduran selama kuliah, “Elo ga tau sih Wei.. aku tadi malem emang ga tidur tapi bukan karena pacaran tapi gue lembur kerja, temen gue tadi malem nelp gue, gue pikir cuma masalah kecil, eeee… ga taunya dia minta dibantuin nyelesain kerjaannya, ya jadi begini nih akibatnya.” Jawabnya memastikanku. “Dasar bisa aja buat alasan, lagian tumben amat bantuin kerjaan orang... sok baik lu kak", sambutku balik. “udahan yok sekarang kita pulang ,uda laper nih, perutku da keroncongan. Ayo kak cepetan pulang!!!!” ajakku setengah merengek untuk memohon.
siiiip.....& Continew
BalasHapusehem... sabar pak....
BalasHapus